Selamat Datang Blogkami jangan lupa isi buku tamu,tukeran link dan berikan komentar

Pengawetan Bambu

Pendahuluan
Bambu merupakan hasil hutan non kayu (h.h.n.k.) yang penting bagi masyarakat sebagai sumber penghasilan. Mudah dikerjakan untuk berbagai macam tujuan Bambu dapat dipakai untuk bahan bangunan, atap, dinding, mebel, barang kerajinan & dekoratif. Salah satu kekurangannya adalah rentan terhadap organisme perusak, Agar umur pakai menjadi lebih panjang, bambu harus diawetkan

Jenis-jenis Bambu yang Telah Diteliti
1. Ater (Gigantochlea atter)
2. Ampel hijau (Bambusa vulgaris)
3. Ampel kuning (Bambusa vulgaris)
4. Ampel cikampek (Bambusa vulgaris)
5. Uncen (Phyllostachys aurea)
6. Buluh (Schixostachyium brachycladum)
7. Andong (Gigantochloa verticillata)
8. Tali (Gigantochloa apus)
9. Betung (Dendrocalamus asper)
Barang jadi sering terkena serangan bubuk kayu kering saat dlm perjalanan atau saat sedang dipasarkan
Serangan serangga perusak pada bambu segar
Serangan jamur perusak pada bambu segar

Bahan Pengawet yang Dapat Digunakan
CCB (tembaga sulfat, kalium dikhromat, asam borat)
CCF (tembaga silikonflourida, amonium dikhromat)
Celbor 63 PA (asam borat, natrium tetraborat)
Impralit 16 SP (asam borat, borak, polibor, dekanol)
Rendaman & Difusi
Peralatan yang diperlukan::
a. bak pencampur
b. bak persediaan
c. bak pencelup
d. plastik hitam kedap air

Metode Stepping

Proses pengembangan metode Boucherie
Bambu dlm keadaan segar, berdiri, lengkap cabang & daun
Memanfaatkan proses transpirasi
Dipengaruhi banyak sedikitnya daun, kadar air batang, angin, temperatur, jenis bambu dll.

Cara Kerrja

Bambu dalam keadaan berdiri
Masih lengkap ranting & daunnya
Bagian pangkal dikuliti 10 cm

Secepatnya dimasukkan dalam ember yang sudah berisi larutan bahan pengawet

Agar larutan bahan pengawet tidak kotor, dapat ditutup dengan plastic
Setelah 6 hari, bambu diambil dan dibersihkan daun dan rantingnya
Untuk mengetahui panjang penembusan larutan bahan pengawet, batang bambu dibelah dan disemprot dgn uji khrome azurol S

Kelebihan dari metode stepping yaitu bambu yang dipotong-potong tidak perlu diawetkan lagi
Sangat tepat untuk mengawetkan peralatan musik dari bambu
Menggunakan metode stepping dengan bahan pengawet tembaga-khrome-boron disamping dpt memperpanjang umur pakai juga warna kulit bambu tetap tampak hijau
Kenapa warna kulit bambu tetap hijau?
Adanya proses substitusi ion Mg dalam gugus Chlorofil dengan ion Cu yang berasal dari larutan bahan pengawet
Hal ini merupakan proses pengawetan Chlorofil (pigment hijau) sebagai unsur pembentuk pewarna kulit bambu
Chlorofil akan menjadi stabil atau mengkristal dan sulit akan mengalami degradasi oleh perubahan lingkungan

Pengujian terhadap bubuk kayu kering
Hasil pengujian terhadap bubuk kayu kering menunjukkan bahwabambu yg tidak diawetkan setelah 6 bulan sudah mendapat serangan berat
Penutup & saran
Penelitian pengawetan bambu bertujuan untuk meningkatkan umur pakai bambu
Pengawetan bambu secara sederhana diharapkan dapat diterapkan di masyarakat

1 komentar:

  1. Met kenal pak
    Terima kasih atas infomya.
    Pak saya perajin kalung gelang berbahab potongan cabang bambu ampel yang ada kulit (jawa : welat)
    Bagaimana cara mewarnai potongan bambu itu menjadi warna merah bendera, kuning jeruk, hijau daun dsb.
    Saya pernah coba pakai cat kayu sintetis, cat tembok (acrylic emulsion paint) hasilnya tidak merata.
    Tolong kasih tehniknya yang supaya hasilnya homogen, bagus tapi murah diongkos.
    Maturnuwun

    BalasHapus