PENGENALAN SORTIMEN DAN PENGUKURAN KAYU GERGAJIAN RIMBA INDONESIA (KGRI)
Pengenalan Sortimen KGRI
Sortimen KGRI terdiri dari :
Papan lebar (Boards)
Adalah kayu gergajian yang mempunyai tebal 5 cm atau kurang (maksimum 5 cm) dan lebarnya 15 cm atau lebih (minimum 15 cm).
Papan tebal (Planks)
Adalah kayu gergajian yang mempunyai tebal lebih dari 5 cm dan lebarnya 15 cm atau lebih (minimum 15 cm) serta tebalnya kurang dari ½ lebarnya.
Papan sempit (Narrow boards)
Adalah kayu gergajian yang mempunyai tebal 5 cm atau kurang (maksimum 5 cm) dan lebarnya antara 10 cm sampai dengan kurang dari 15 cm.
Papan lis (Strips)
Adalah kayu gergajian yang mempunyai tebal kurang dari ½ lebarnya dan lebarnya kurang dari 15 cm.
Pengenalan Sortimen KGRI
Sortimen KGRI terdiri dari :
Balok (Baulk)
Adalah kayu gergajian yang mempunyai tebal lebih dari 10 cm dan lebarnya lebih dari 20 cm serta mempunyai hati
Broti (Scantlings)
Adalah kayu gergajian yang mempunyai tebal ½ atau lebih dari lebarnya. Terdiri dari broti besar dan broti kecil.
- Broti besar adalah broti yang luas bontosnya lebih dari 400 cm2.
- Broti kecil adalah broti yang luas bontosnya sama atau kurang dari 400 cm2.
Kayu gergajian pendek
Adalah semua kayu gergajian yang panjangnya kurang dari 1,00 m.
Sehingga akan ditemukan papan lebar pendek, papan tebal pendek, broti pendek dan lainnya.
SORTIMEN KAYU GERGAJIAN RIMBA
PENGUKURAN KGRI
Sistem satuan ukuran yang digunakan adalah Sistem Satuan International/SI (mm, cm, m dan m3)
Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sudah dikalibrasi oleh instansi berwenang terdiri dari meteran (pita ukur/Roll Meter) dan jangka sorong (Calliper).
Besarnya dimensi/ukuran: tebal, lebar dan panjang kayu gergajian sesuai dengan ukuran baku.
Toleransi Ukuran
Pemeriksaan ukuran
LULUS UJI
(Kayu Gergajian Contoh)
Kayu gergajian contoh dianggap lulus uji apabila; ukuran tebal, lebar dan panjangnya mempunyai ukuran lebih tidak melebihi toleransi
Tebal dan panjangnya tidak termasuk kayu kurang atau kayu pas. Sedangkan lebarnya diperkenan-kan mempunyai kayu pas dan atau kayu kurang ( 5 mm ), yang jumlah batangnya tidak lebih dari 10 % kayu gergajian contoh. (Sesuai Kep. Menhut No. 126/Kpts-II/2003 tentang PUHH dan SNI)
LULUS UJI
(Partai Kayu Gergajian)
Partai kayu gergajian dianggap lulus uji apabila 90 % kayu gergajian contohnya lulus uji.
Apabila yang lulus uji kurang dari 90 %, contoh uji ditambah sebesar contoh uji pertama, apabila hasilnya 90 % kayu gergajian contoh tersebut lulus uji, maka partai kayu gergajian tersebut dianggap lulus uji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar