JENS-JENIS KAYU SEBAGAI BAHAN VENIR
1. NYATOH PUTIH
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu nyatoh putih dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 90o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu nyatoh putih dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
2. HURU GADING
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu huru gading dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu huru gading dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
3. KISAMPANG
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu kisampang dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 90o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu kisampang dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
4. KILUBANG
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu kilubang dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 91o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu kilubang dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
5. KIBANCET
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu kibancet dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 90o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu kibancet dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
6. KIBULU
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu kibulu dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu kibulu dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
7. KI KUYA
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu ki kuya dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 90o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu ki kuya dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
8. KIHANTAP
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu kihantap dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 90o 301 untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu kihantap dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
9. MARASI
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu marasi dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 90o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu marasi dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
10. ASAM JAWA
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu asam jawa dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu asam jawa dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
11. BALOBO
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu balobo dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 89o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu balobo dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
12. KUNDANG
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu kundang dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 91o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu kundang dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
13. KI KENDAL
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu ki Kendal dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 89o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu ki Kendal dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
14. WARU GUNUNG
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu waru gunung dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 90o 301 untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu waru gunung dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
15. HURU MENTEK
VENIR DAN KAYU LAPIS
VENIR
Kayu huru mentek dapat dibuat venir dengan hasil baik tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92o untuk tebal venir 1,5 mm.
KAYU LAPIS
Perekatan venir kayu huru mentek dengan urea formaldehida cair menghasilkan kayu lapis tahan air yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-5008.2-2000, Jepang (JAS) No. JPIC-EW.SE03-01.2003 dan Jerman (DIN) No. 68705.
Ngambilnya dari mana niy? Atlas Kayu Indonesia ya??
BalasHapus